Bukan bermaksud untuk melecehkan, tp ini memang kenyataan kalau kebanyakan dari wanita jaman sekarang senang menggunakan celana pendek(diatas dengkul). Kebanyakan dari mereka adalah ABG berumur 14 sampai 22 tahun. Ini terbukti dengan banyaknya wanita dengan busana seperti itu yg dapat dilihat disekitar kita. Dampak media, terutama media TV begitu besar membius mental anak-anak negeri. Artis-artis yang otaknya pindah ke dengkul atau yang sudah tak berotak sekalipun dengan senang hati menghancurkan bangsa sendiri. Entah sadar atau tidak, apa yang mereka lakukan akan diitiru bagi siapa saja yang melihatnya, terutama ABG-ABG Indonesia yang notabene masih dalam tahap pencarian jati diri.
Lihatlah, makin ramai saja anak-anak SMA ataupun yang masih SMP yang bercelana pendek keluar rumah(sory ya fotonya gw pajang disini, hahah). Dahulu mereka risih, namun diajarin sama TV lewat seleb-seleb yang ‘edun’ itu bahwa celana pendek itu wajar dipakai cewe-cewe buat hang out. Dan akhirnya para remaja mencoba untuk mengikuti gaya mereka. Mereka pun nggak sempet mikir, berlenggak-lenggok tak berdosa di depan kamera dan mempublikasikannya lewat internet seperti facebook. Tanpa sadar sembilan dari sepuluh remaja sudah dia jerumuskan. Baju-baju ketat dianggap sudah biasa, tak pakai baju rangkap hingga nampak beha juga sudah dianggap lumrah, nampak pinggu hingga kelihatan kolornya dianggap biasa aja. Bersolek, nongkrong, wara-wiri pakai matik mamerin paha yang belang-belang bekas cacar air, sampai pakai aksesoris yang aneh-aneh.
Walaupun begitu hal ini tidak mudah untuk merubah penampilan mereka, seperti pernyataan dari teman saya, sebut saja namanya rani "emang sih awalnya gue rada malu tapi karna banyak temen gue yg pke, jd biasa deh. Lagian lebih nyaman aja klo pake celana pendek, jadi ya santai aja", katanya waktu waktu gw tanya-tanya soal celana pendeknya hehe. Kondisi masyarakat memang semakin menyedihkan. Rasa malu itu sudah hilang dari hati umat manusia. Justru sebaliknya pornografi berkembang pesat. Berbagai media senantiasa memberitakan munculnya tindak asusila yang dilakukan oleh para pelajar yang masih berusia belasan tahun.
Dan parahnya, orang tua mereka kebanyakan justru bangga kalau anak perempuannya gaul, banyak teman, punya cowok, pakai baju-baju keren. Mereka justru malu jika anak perempuan mereka menutup tubuh, pakai jilbab diibilang ninja, banyak berdiam di rumah dibilang kuper, atau jika anaknya tetap jomblo tak punya pacar. Orang yang memiliki peduli terhadap norma tentu merasa sedih dengan fenomena ini. Yang dinamakan busana muslim pun tak lepas dari penyakit membuka aurat. Bisa jadi kerudung dibalutkan di kepala, atau sangat tipis sehingga tetap menampakkan kulit dan rambutnya. Kerusakan ini sangat mungkin masih akan terus berkembang semakin parah. Jika kita renungkan sabda Rasulullah yang tersebut di dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah ra:
“Dua orang dari penghuni neraka yang belum aku pernah melihatnya, seorang kaum yang memegang cambuk seperti ekor sapi dengannya mereka memukuli manusia dan kaum wanita yang berpakaian tetapi telanjang, berjalan berlenggok-lenggok, kepala mereka laksana punuk onta miring yang tidak akan masuk surga dan tidak akan mendapat baunya. Dan sesungguhnya aromanya bisa didapat dari jarak sekian sampai sekian.” (HR Muslim)
Dan parahnya, orang tua mereka kebanyakan justru bangga kalau anak perempuannya gaul, banyak teman, punya cowok, pakai baju-baju keren. Mereka justru malu jika anak perempuan mereka menutup tubuh, pakai jilbab diibilang ninja, banyak berdiam di rumah dibilang kuper, atau jika anaknya tetap jomblo tak punya pacar. Orang yang memiliki peduli terhadap norma tentu merasa sedih dengan fenomena ini. Yang dinamakan busana muslim pun tak lepas dari penyakit membuka aurat. Bisa jadi kerudung dibalutkan di kepala, atau sangat tipis sehingga tetap menampakkan kulit dan rambutnya. Kerusakan ini sangat mungkin masih akan terus berkembang semakin parah. Jika kita renungkan sabda Rasulullah yang tersebut di dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah ra:
“Dua orang dari penghuni neraka yang belum aku pernah melihatnya, seorang kaum yang memegang cambuk seperti ekor sapi dengannya mereka memukuli manusia dan kaum wanita yang berpakaian tetapi telanjang, berjalan berlenggok-lenggok, kepala mereka laksana punuk onta miring yang tidak akan masuk surga dan tidak akan mendapat baunya. Dan sesungguhnya aromanya bisa didapat dari jarak sekian sampai sekian.” (HR Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar